Labels

Followers

Translate

Saturday, July 3, 2010

iwan fals konser di kajen


Bagaikan rindu yang terobati, itulah ungkapan masyarakat Pati yang malam itu merindukan kesejukan suara khas penyanyi legendaris Indonesia Iwan Fals. Didukung iringan musik khas Ki Ageng Ganjur, ratusan penonton dari kalangan santri hingga masyarakat biasa larut dalam hangatnya suasana. Seperti apa pementasannya?

MENGENAKAN kaos oblong dan memakai celana longgar bermotif batik dan dengan gaya khasnya, Iwan tampil menyandang gitar. Kerinduan masyarakat Pati akan kehadiran Iwan Fals lunas sudah.

Setidaknya itu terlihat ratusan penggemar dari berbagai kalangan yang memadati halaman Pondok Pesantren Roudotul Atthohiriyah, Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. Para penonton ini larut dan terhipnotis dengan lagu-lagu andalan yang dibawakan pemilik nama asli Virgiawan Listanto itu.

Rangkaian pagelaran yang bertajuk “Perjalanan Spiritual Iwan Fals Ke Peseantren” ke Pati itu, merupakan perjalanan yang ke tiga setelah sebelumnya singgah di Ponpes Mambaul Huda Pekalongan dan Pesanteran Raudlatul Thalibin Leteh, Rembang.

Diawali penampilan gema salawat dari kelompok seni Ki Ageng Ganjur yang sekaligus menjadi pengiring pementasan, acara juga dihadiri budayawan sekaligus sosiolog Sastrow al Ngatawi sebagai prolog setiap lagu-lagu yang dibawakan oleh Bapak dari (alm) Galang Rambu Anarki.

Dalam konser Perjalanan Spiritual Iwan Fals Ke Pesantren, pelantun lagu “Bongkar” itu melantunkan lagu-lagu yang sudah tidak asing di telinga para penggemarnya. Seperti lagu yang berjudul, Keseimbangan, Siang Sebarang Istana Sang Raja, Aku Menyayangimu, Ibu, Tanam-tanam Siram-siram, dan ditutup dengan lagu andalan Bento.

Di antara lagu yang dibawakan musisi kondang itu dua lagu di antaranya lagu Keseimbangan dan Aku menyayangimu merupakan syair KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang dipercayakan kepada artis yang sering melantunkan lagu-lagu kritik sosial itu.

Yang menambah istimewa suasana pada malam itu kehadiran sosok Sastrow al Ngatawi yang memberikan petuah-petuah bersahaja di setiap sela-sela lagu-lagu yang dilantunkan Iwan Fals.

Konsep lesehan yang nayaman dan sederhana pada pementasan malam itu berjalan sangat hikmat, para penonton yang terdiri dari santri-santri Kajen dan kalangan masyarakat umum membaur dan menyatu dalam suasana harmonis. Hingga pertunjukan selesai pukul 22.00, para penonton tampak tertib dan merasa puas dengan pementasan yang ditampilkan pada malam itu.

Menurut pengelola pondok pesantren Roudotul Atthohiriyah, KH Muad Tohir, pihaknya memberikan apresiasi terhadap acara itu. ”Semoga dengan proses belajar bersama lewat seni dan budaya ini memberikan barokah bagi Bang Iwan dan juga santri-santri yang hadir malam ini,” ungkapnya sebelum acara dimulai. (cw1/joe)
sumber : jawapos

0 comments:

Post a Comment